Perdagangan Indonesia-Jerman Tumbuh 11,26% pada 2021

Dzulfiqar Fathur Rahman 30/08/2022 18:10 WIB

Bagikan URL telah disalin

Memuat...

Nilai perdagangan barang Indonesia dan Jerman tumbuh 11,26% (yoy) ke US$6,09 miliar pada 2021.

Nilai Perdagangan Barang Indonesia-Jerman (1991–2021)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Perdagangan Indonesia-Jerman Tumbuh 11,26% pada 2021

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Nilai Perdagangan Barang Indonesia-Jerman (1991–2021)

Unduh

Sumber

A Kecil
A Sedang
A Besar

Ekspor yang tumbuh secara tahunan telah mendorong kebangkitan perdagangan antara Indonesia dan Jerman pada 2021.

Mengacu pada pangkalan data perdagangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Comtrade), nilai perdagangan barang antara Indonesia dan Jerman mencapai US$6,09 miliar juta pada 2021, tumbuh 11,26% dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Nilai ekspor barang Indonesia ke Jerman pada 2021 tumbuh 18,46% (yoy) ke US$2,9 miliar, sementara nilai impor barang naik 5,41% (yoy) ke US$3,18 miliar.

Dengan demikian, pada 2021 Indonesia masih mengalami defisit perdagangan dengan Jerman. Namun, angka defisit Indonesia menyusut 51,07% (yoy) dari US$567,5 juta pada 2020 menjadi US$277,6 juta pada 2021.

Indonesia menjual berbagai produk ke Jerman, termasuk makanan, tekstil, alas kaki dan mineral. Sebaliknya, negara dengan ekonomi terbesar di Uni Eropa tersebut menjual mesin, kendaraan dan komoditas lainnya.

(Baca: 10 Negara Asal Impor Tembaga Indonesia, Paling Banyak dari Tiongkok)

Editor : Adi Ahdiat