Berdasarkan riset Katadata Insight Center (KIC), tren penjualan kendaraan listrik (EV) global diproyeksikan akan terus meningkat dalam sedekade mendatang.
Riset tersebut berangkat dari proyeksi International Energy Agency (IEA) dalam skenario Net Zero Emissions (NZE) 2050 yang menunjukkan, penjualan EV global diperkirakan mencapai 70,4 juta unit pada 2030.
Prediksi itu naik signifikan hingga 306% dibandingkan dengan penjualan pada 2024 yang mencapai 17,3 juta unit.
Penjualan EV global diproyeksikan terus tumbuh hingga 2035 dengan kuantitas 103,7 juta unit, naik 47% dibandingkan proyeksi pada 2030.
KIC menjelaskan, Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan EV yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Insentif pemerintah, seperti subsidi pembelian hingga pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), mendorong minat konsumen untuk beralih ke EV sekaligus menarik produsen global memasarkan produknya di Indonesia.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesale mobil listrik jenis battery electric vehicle (BEV) di Indonesia mencapai lebih dari 43,1 ribu unit pada 2024.
KIC menghitungi, angka tersebut menunjukkan peningkatan empat kali lipat dibanding 2022 yang sebanyak 10,3 ribu unit.
“Sementara itu, selama periode Januari hingga April 2025, penjualan BEV tercatat sebesar 23,9 ribu unit, atau dua kali lipat dari total penjualan sepanjang 2023,” ungkap KIC.
Hasil riset lengkap KIC, Nikel dalam Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik, dapat diunduh di sini.
(Baca: Proyeksi Mobil FCEV di Indonesia Capai 3,63 Juta Unit pada 2060)