Munculnya layanan transportasi berbasis online, baik kendaraan roda dua maupun roda empat telah menggerus pendapatan taksi konvensional. Pendapatan PT Blue Bird Tbk sepanjang 2016 menyusut 12,36 persen menjadi Rp 4,8 triliun dari tahun sebelumnya. Demikian pula pendapatan PT Express Transindo Utama Tbk hingga September 2016 juga turun 28,95 persen menjadi Rp 512,6 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Turunnya pendapatan berimbas pula terhadap laba taksi konvensional. Laba emiten dengan kode perdagangan BIRD itu, sepanjang 2016 turun cukup tajam 38,43 persen menjadi Rp 507,3 miliar. Bahkan laba perusahaan taksi dengan kode perdagangan di bursa TAXI, hingga September 2016 harus mencatat kerugian sebesar Rp 81 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masih untung Rp 11,4 miliar.
Hadirnya ojek dan taksi online seperti Go-Jek, Grab, dan Uber telah memukul kinerja keuangan taksi Blue Bird dan Express. Biaya yang lebih murah, hemat waktu, serta layanan yang cukup baik membuat sebagian masyarakat memilih jasa layanan transportasi berbasis aplikasi. Agar tidak kehilangan pasar, taksi konvensional terpaksa berkolaborasi dengan jasa transportasi online.