Total produksi penumpang angkutan udara untuk penerbangan domestik pada 2016 mencapai 89,34 juta. Dari jumlah tersebut, sepertiganya atau sekitar 30,9 juta dikuasai oleh Lion Mentari Air.
Sementara produksi penumpang penerbangan domestik terbesar kedua adalah Garuda Indonesia, yakni sebesar 22,35 persen (19,97 juta), diikuti Citilink di urutan ketiga sebesar 12,37 persen (11,05 juta). Lalu Sriwijaya Air di posisi keempat dengan kontribusi 9,4 persen (8,4 juta), dan di urutan kelima Batik Air sebesar 8,4 persen (7,48 juta).
Besarnya modal dan biaya bisnis transportasi udara membuat investasi di sektor ini dianggap cukup berisiko bagi investor. Dua maskapai, yakni PT Indonesia Airasia dan PT Sriwijaya Air menunda rencana penawaran sahamnya ke publik. Airasia memilih jalur backdoor listing melalui PT Rimau Multi Putra Prima Pratama Tbk (CMPP), sementara Sriwijaya Air masih mencari investor untuk mendanai rencana pembelian pesawat berbadan lebar guna memperkuat armadanya.