Mata uang kripto masih menjadi instrumen keuangan yang menarik bagi sebagian orang, meskipun valuasi beberapa aset telah mengalami penurunan yang drastis belakangan ini.
Menurut We Are Social, Turki menjadi negara dengan penduduk yang memiliki mata uang kripto terbanyak di dunia. Sekitar 24,7% dari pengguna internet berusia 16 dan 24 tahun di Turki mengatakan bahwa mereka memiliki mata uang kripto.
Posisi selanjutnya ditempati Argentina (23,6%), Afrika Selatan (21,8%), Thailand (21,3%), dan Filipina (21,1%). Pada tingkat global, 12,1% dari pengguna internet melaporkan bahwa mereka memiliki mata uang kripto. Porsi pengguna internet dengan kepemilikan aset ini yang paling sedikit tercatat di Moroko, yaitu 3,7%.
Di Indonesia, kira-kira 18,4% dari pengguna internet mengatakan bahwa mereka memiliki mata uang kripto.
Pasar aset kripto sendiri sedang mengalami kemerosotan. Nilai Bitcoin, misalnya, telah jatuh 53,47% pada Senin (22/8/2022) pagi dari awal tahun.
(Baca: Bagaimana Memilih Aplikasi Investasi yang Bagus? Ini Jawaban Warga)