Menurut Surfshark, perusahaan virtual private network (VPN) asal Belanda, selama Januari 2020-Januari 2024 ada sekitar 3,96 miliar akun digital yang mengalami kebocoran data.
Angka tersebut merupakan estimasi berdasarkan riset Surfshark terhadap kasus kebocoran data di 250 negara.
Kebocoran data atau data breach merupakan situasi di mana data suatu akun digital dapat diakses secara tidak sah oleh pihak lain.
Data yang bocor itu umumnya berupa data pribadi, seperti nama lengkap, jenis kelamin, lokasi geografis, alamat e-mail, kata sandi akun, nomor telepon, dan sebagainya.
Berdasarkan data Surfshark, sepanjang Januari 2020-Januari 2024 kasusnya paling banyak berasal dari Amerika Serikat dengan estimasi 994,72 juta akun bocor.
Dalam periode tersebut Indonesia menjadi negara dengan kebocoran data terbanyak ke-8 di dunia, dengan estimasi 94,22 juta akun bocor.
"Jika data Anda bocor, Anda mungkin berisiko menjadi sasaran kejahatan siber. Karena itu, Anda harus segera mengubah kata sandi akun digital Anda," kata tim Surfshark di situs webnya.
(Baca: Kebocoran Data RI Terbanyak dari Sektor Pemerintahan)