Hasil riset Google, Temasek, dan Bain & Company melaporkan, nilai transaksi transportasi online, seperti layanan taksi dan ojek online, di Indonesia diramal sebesar US$8 miliar atau sekitar Rp124,84 triliun pada 2022 (kurs Rp15.606/US$).
Angka tersebut juga mencakup layanan pesan-antar makanan (food delivery), seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.
Laporan bertajuk e-Conomy Southeast Asia 2022 menunjukkan, transaksi ojek online dan food delivery di Indonesia sebesar US$7 miliar tahun lalu. “Nilainya diprediksi meningkat 19% menjadi US$ 8 miliar tahun ini,” demikian dikutip dari laporan tersebut.
Pada 2019, transaksi ojek online dan food delivery di Indonesia hanya sebesar US$6 miliar. Nilai itu naik 9% hingga pencapaian 2021.
Adapun nilai transaksi transportasi online di Indonesia diproyeksikan bakal naik 22% dari 2022 menjadi US$15 miliar pada 2025.
Perlu diketahui, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan naik 22% secara tahunan (year on year/yoy) US$77 miliar pada tahun ini. E-commerce menjadi sektor pendorong utama, disusul oleh transportasi online, media online, dan travel online.
(Baca: Ini Sektor Ekonomi Digital RI yang Raih Pendanaan Terbesar Semester I-2022)