Populix menyurvei tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Hasilnya, fungsi AI yang paling banyak dipercaya adalah menerjemahkan bahasa. Hal ini dinyatakan oleh 27% responden.
Sebagian responden lain memercayai hasil kerja AI dalam membuat tulisan caption atau artikel (23%), mengedit foto atau video (22%), dan menemukan rute perjalanan tercepat (12%).
Ada juga yang memercayai saran kesehatan dari AI (8%), serta rekomendasi film atau musik (7%).
"Tingkat kepercayaannya lebih rendah ketika menyangkut hal yang bersifat pribadi atau subjektif, seperti saran kesehatan atau rekomendasi hiburan," tulis Populix dalam laporan AI in Everyday Life.
Sementara, hanya ada 2% responden yang tidak percaya dengan AI.
Populix juga menemukan sejumlah alasan yang membuat responden ragu terhadap penggunaan AI.
Sebanyak 24% responden merasa konten buatan AI kurang natural, 23% khawatir data pribadinya bocor, 20% takut menjadi terlalu bergantung, dan 12% merasa hasil kerja AI tidak akurat atau salah.
Populix melakukan survei ini secara online pada 10-12 Juni 2025 terhadap 1.100 responden yang tersebar di Indonesia.
Mayoritas responden berada di Pulau Jawa (79%), diikuti Sumatra (13%), dan pulau lainnya (8%).
(Baca: Aspek Penting dalam Regulasi AI di Indonesia Menurut Publik)