AS Jadi Penyumbang Serangan Siber Terbanyak ke RI Semester II 2024

Berdasarkan pantauan AwanPintar.id, pada semester II 2024 ada sekitar 3,24 miliar serangan siber yang terdeteksi di Indonesia, baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri.

Pada periode ini Amerika Serikat menjadi negara kontributor serangan siber terbesar, menyumbang 18,52% dari total serangan.

Ada pula serangan siber yang datang dari dalam negeri dengan proporsi 6,80%, masuk peringkat tiga besar.

"Ada peningkatan cukup signifikan dari serangan yang berasal dari Indonesia. Serangan dari dalam negeri yang sebelumnya berada di luar 10 besar kini langsung naik ke posisi 3," tulis AwanPintar.id dalam Laporan Ancaman Digital di Indonesia edisi Februari 2025.

"Berkembang pesatnya serangan yang berasal dari negara sendiri tidak menjadi gambaran seutuhnya. Banyak proxy di dalam negeri yang menjadi batu loncatan, penyerang dari luar juga bisa menjadi penyebabnya," lanjutnya.

Negara-negara lain yang tergolong banyak menyumbang serangan siber ke Indonesia adalah Hong Kong, China, Turki, Bangladesh, Brasil, Singapura, Korea Selatan, Jepang, dan Rusia seperti terlihat pada grafik.

Laporan ini mencatat, beberapa jenis serangan siber yang banyak terdeteksi di Indonesia adalah generic protocol command decode, attempted administrator privilege gain, misc activity, hingga suspicious traffic.

AwanPintar.id mengumpulkan data ini menggunakan teknologi detektor yang tersebar di jaringan internet Indonesia.

Setiap detektor memiliki alamat IP publik dan fungsi spesifik yang membuatnya menjadi target serangan, sehingga setiap serangan dapat dihimpun dan dianalisis.

(Baca: Jakarta, Markas Utama Pelaku Serangan Siber Dalam Negeri)