Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menjadikan fasilitas kredit pemilikan rakyat (KPR) untuk membeli properti residensial pada periode Januari–Maret. Kondisi ini melanjutkan tren pada triwulan sebelumnya.
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa 69,54% dari konsumen menggunakan KPR untuk membeli properti residensial pada tiga bulan pertama. Proporsi ini sedikit lebih kecil dari 76,05% yang terlihat pada triwulan sebelumnya.
“Sementara itu, dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 69,54% dari total pembiayaan,” kata Erwin Haryono, kepala departemen komunikasi BI, mengatakan dalam siaran pers yang dirilis pada tanggal 18 Mei 2022.
BI juga melaporkan bahwa 21,79% dari konsumen membeli rumah dengan uang tunai secara bertahap pada triwulan pertama tahun 2022. Proporsi ini sedikit lebih besar dari 16,6% pada kuartal sebelumnya.
Secara keseluruhan, penyaluran KPR dan kredit pemilikan apartemen (KPA) tumbuh 10,61% pada tiga bulan pertama dari tahun sebelumnya, melanjutkan tren meningkat yang terlihat sejak triwulan keempat tahun 2020.
(Baca: 5 Kota dengan Pertumbuhan Harga Rumah Tertinggi pada Kuartal II 2022)