Uni Eropa mengimpor pakaian dari sejumlah negara dengan nilai €69 miliar atau setara Rp 1.207,5 triliun (kurs Rp 17.500/€) pada 2020. Nilai impor pakaian tersebut turun 14% dibandingkan 2019 karena terdampak pandemi virus corona Covid-19.
Tiongkok menjadi negara pengekspor pakaian terbesar ke UE pada 2020. Negeri Tirai Bambu itu mengantongi €21 miliar atau Rp 367,5 triliun. Proporsinya mencapai 30% dari total ekspor pakaian UE.
Dalam periode yang sama, UE turut mengimpor pakaian dari Bangladesh yang nilainya mencapai €12 miliar atau Rp 210 triliun. Selain itu, Turki masuk dalam daftar pengekspor pakaian terbesar ke UE dengan nilai €8 miliar atau setara Rp 140 triliun.
Sementara, Jerman merupakan importir pakaian terbesar anggota UE. Negara tersebut mengimpor pakaian yang nilainya hampir €17 miliar atau Rp 297,5 triliun. Posisinya tepat di atas Spanyol dan Prancis.