Pandemi turut berdampak terhadap konsumsi produk halal Indonesia. Mengutip data Dinar Standard, hampir semua sektor konsumsi produk halal mencatatkan penurunan pada 2020 jika dibandingkan dengan 2019.
Hanya sektor kosmetik halal yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 0,71% menjadi US$ 4,19 miliar pada 2020.
Konsumsi sektor makanan dan minuman halal tercatat terkoreksi 6,44% menjadi US$ 135 miliar. Konsumsi fesyen pun terkoreksi 4,99% menjadi US$ 15,6 miliar.
Selanjutnya, farmasi terkoreksi 4,29% menjadi US$ 5,13 miliar dan media terkoreksi 4,65% menjadi US$ 20,73 miliar. Penurunan terbesar terjadi di sektor pariwisata yang turun 70% menjadi US$ 3,37 miliar.
Secara total, konsumsi produk halal Indonesia mencapai US$ 184 miliar pada 2020. Meski turun, nilai konsumsi produk halal ini masih jadi yang terbesar di dunia.
Dinar Standard memproyeksikan konsumsi ini bisa meningkat menjadi US$ 282 miliar pada 2025. Ini merupakan peningkatan sebesar 53% dari 2020.
(Baca: Konsumsi Kosmetik Halal Indonesia Terbesar ke-2 di Dunia)