Tahun 2022 ini bisa dibilang sebagai tahun yang menantang bagi pelaku startup digital. Melansir Daily Social, beberapa startup justru mendapatkan pendanaan besar sampai kuartal ketiga 2022 ini, terutama DANA yang dilaporkan menggalang pendanaan seri A sebesar US$450 juta pada 10 Agustus 2022 lalu.
Sementara, Traveloka dan Xendit bertengger di posisi kedua dan ketiga dengan pendanaan masing-masing US$300 juta. Diikuti Modalku dan Sayurbox yang sama-sama mendapatkan pendanaan seri C dengan nilai masing-masing sebesar US$144 juta dan US$120 juta.
Sejumlah startup harus mengganti strateginya pada tahun 2022 ini, dengan memfokuskan kekuatan penuh pada sustainabilitas dan arah profitabilitas. Metrik sebelumnya terpaku ke pertumbuhan dan traksi yang setinggi-tingginya. Hal ini karena adanya pergeseran paradigma investasi startup. Investor menjadi "konservatif" dan menginginkan angka-angka yang lebih masuk akal, ketimbang banyak "bermain-main di valuasi".
Beberapa startup di Indonesia terdampak langsung. Mereka harus mengerem pengeluaran yang berakibat pada pengurangan jumlah pegawai, efisiensi bisnis (dengan mematikan sub-unit yang tidak signifikan traksinya), sampai pilihan pivot. Di sisi lain, ekosistem yang sudah tergolong “tahan banting” membuat perputaran uang di sektor digital ini masih tetap kencang, terlebih untuk pendanaan di tahapan early stage.
Pada Q1 2022, ekosistem startup di Indonesia membukukan 76 transaksi pendanaan. Dari 50 putaran yang disebutkan nilainya, terkumpul $1,22 miliar. Jumlah ini meningkat 2x lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2021 lalu.
Sementara itu, sepanjang Q2 2022 terdapat 71 transaksi yang membukukan dana lebih dari $1,4 miliar. Jumlahnya tidak sebanyak perolehan Q1 2022, namun di sisi nominal terdapat peningkatan hampir $300 juta.
Di Q3 2022 ini terjadi penurunan di sisi jumlah transaksi dan nominal yang dibukukan. Terdapat 62 transaksi pendanaan dengan nilai yang diumumkan sebesar $983 juta. Jumlah ini sebenarnya tidak berbeda jika dibandingkan dengan Q3 tahun 2021, yakni 68 transaksi bernilai $974 juta.
Dilihat lebih dalam, tren tahapan pendanaan masih relatif sama. Secara jumlah pendanaan awal (pre-seed sampai seri A) mendapati jumlah transaksi paling tinggi. Lalu jika ditinjau dari jenis bisnis yang mendapatkan pendanaan, trennya juga masih relatif sama.
Fintech memimpin perolehan terkait jumlah dan nilai transaksi. Sektor berikutnya yang bisa di-highlight adalah logistik dan agritech. Keduanya mendapati minat yang meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya.
(baca: PHK Startup Paling Banyak Terjadi di Industri Ritel)