Indonesia sebagai negara kelautan memiliki sumber daya krustasea yang tinggi. Sumber daya ini juga menjadi penopang dalam ekspor perikanan di Indonesia.
Pada 2020-2024, sekitar 45% total nilai ekspor perikanan Indonesia berasal dari jenis krustasea. Tidak hanya itu, sekitar dua juta orang atau sekitar 30% pekerja perikanan on-farm bekerja di usaha penangkapan dan budidaya on-farm krustasea.
Salah satu jenis krustasea yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia adalah kepiting. Kepiting juga menjadi primadona olahan seafood yang biasa ditawarkan dengan berbagai pilihan bumbu.
Melansir dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan, inilah 5 daerah di Indonesia yang menjadi produsen kepiting terbesar pada 2020.
1. Kalimantan Selatan
Volume: 3.871 ton
Nilai: Rp 290,3 miliar
2. Kalimantan Timur
Volume: 3.783,6 ton
Nilai: Rp 142,25 miliar
3. Sulawesi Selatan
Volume: 1.475,73 ton
Nilai: Rp 160,7 miliar
4. Jawa Barat
Volume: 501,26 ton
Nilai: Rp 18,77 miliar
5. Jawa Timur
Volume: 458,26 ton
Nilai: Rp 23,83 miliar
Dalam praktiknya, budidaya kepiting lokal kerap menemui beberapa hambatan. Hambatan tersebut disebabkan oleh adanya kelangkaan bibit kepiting baru akibat eksploitasi yang berlebihan dan penangkapan kepiting yang tidak memenuhi standar internasional dengan sianida dan lainnya.
Alhasil, mutu kepiting Indonesia kalah bersaing dengan mutu negara kompetitor.
(Baca Selengkapnya: Daftar 10 Ikan Hias Akuarium Termahal di Dunia, Ada yang Sampai Rp 5,7 Miliar)