Industri rokok masih menjadi salah satu sektor bisnis yang paling menguntungkan di dunia. Hal ini terlihat dari keuntungan perusahaan rokok yang kian bertambah dari waktu ke waktu.
Perusahaan rokok juga menjadi salah satu penyumbang terbesar devisa di masing-masing negara. Namun ironisnya, kampanye anti rokok juga gencar dilakukan oleh negara-negara tempat perusahaan rokok itu berada.
Menurut data companiesmarket.com, Philip Moris merupakan perusahaan rokok dengan nilai kapitalisasi terbesar saat ini mencapai US$ 140,16 miliar. Philip Moris tercatat memiliki jumlah karyawan sebanyak 71.000 orang pada 2020.
Altria Group menempati posisi berikutnya dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar US$ 79,37 miliar. Diikuti British American Tobacco sebesar US$ 79,37 miliar. Kemudian, kapitalisasi pasar ITC dan Japan Tobacco masing-masing sebesar US$ 38,22 miliar dan US$ 35,29 miliar.
Nilai kapitalisasi pasar Imperial Brands sebesar US$ 20,06 miliar. Swedish Match dan perusahaan rokok asal Indonesia, Sampoerna, memiliki kapitalisasi pasar masing-masing US$ 11,53 miliar dan US$ 8,88 miliar. Adapun RLX Technology dan Gudang Garam masing-masing sebesar US$ 8,49 miliar dan US$ 4,52 miliar.
(Baca Selengkapnya: Setelah Makanan, Pengeluaran Masyarakat Indonesia Banyak untuk Beli Rokok pada 2021)