Popok atau diaper merupakan kebutuhan utama bagi keluarga yang memiliki bayi. Untuk yang bersifat disposable atau sekali pakai, popok harus diganti setiap kali terisi penuh.
Berdasarkan anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), popok harus segera diganti bila anak buang air kecil atau buang air besar. Paling lama setiap 4 jam sekali.
Lantas, seberapa sering masyarakat Indonesia mengganti popok bayi dalam sehari?
Menurut survei yang dilakukan Kurious-Katadata Insight Center (KIC), mayoritas atau 43% responden menyatakan mereka mengganti popok bayi sebanyak tiga kali per harinya.
Adapun responden yang menggantikan popok bayi dua kali per hari, yaitu sebanyak 20,6%.
Lalu terdapat 14,4% responden yang mengganti popok bayi lebih dari 4 kali sehari.
Selain itu, ada pula 3,2% responden yang menyatakan anaknya sudah tidak menggunakan popok lagi.
Kurious-KIC melakukan survei terhadap 599 responden dengan proporsi 54,8% responden laki-laki dan 45,2% responden perempuan.
Namun, untuk survei terkait frekuensi mengganti popok per harinya melibatkan 277 responden yang memiliki anak dengan usia di bawah 5 tahun.
Mayoritas responden berasal dari Pulau Jawa selain Jakarta, yaitu sebanyak 64,6%. Diikuti responden dari DKI Jakarta (15,9%), dan Pulau Sumatra (11,2%).
Sementara proporsi responden yang berasal dari Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa, dan Maluku-Papua berada di rentang 3,3%-0,2%.
Sebagian besar responden berusia antara 35-44 tahun (35,2%), diikuti kelompok usia 25-34 tahun (29,5%), dan kelompok usia 45-54 tahun (21%).
Survei dilakukan pada 18-26 Juli 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI) dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 4% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca juga: Penjualan Popok Bayi di RI Tembus Triliunan Rupiah per Tahun)