Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan, pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih elektabilitas sebesar 56,2% di Jawa Timur (Jatim) pada Januari 2024.
Capaian itu mengungguli paslon lainnya. Akan tetapi, tim riset memberi sedikit catatan terhadap perolehan Prabowo-Gibran.
“Meskipun Pak Prabowo di Jawa Timur sudah melampaui 50%, tapi secara nasional Pak Prabowo tidak mencapai 50%. Sehingga Pilpres terpaksa harus dilakukan dalam dua putaran,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi dalam paparan surveinya secara daring, Kamis (1/2/2024).
Di bawahnya, ada paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang mendulang 19,9% suara di Jatim. Disusul paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 15,7%.
Sisanya ada 8,2% responden di Jatim yang memilih tidak tahu atau tidak jawab.
Survei ini juga merekam alasan responden dalam memilih paslon. Tercatat, 26,3% responden pendukung Prabowo-Gibran memilih pasangan tersebut karena alasan tegas dan berwibawa.
“Ketika kami cross itu [alasan tegas] sebagian besar ngumpul di Prabowo Subianto. Jadi kalau kita ngomong tegas dan berwibawa itu asosiasinya secara positif buat Prabowo,” kata Burhanudin.
Burhanudin melanjutkan, alasan pemilih Ganjar-Mahfud di Jatim paling banyak karena pertimbangan perhatian pada rakyat. Ini dipilih oleh 31% responden dari total pemilihnya.
“Kalau Mas Anies itu kekuatannya di pintar, berwawasan luas. Jadi orang yang memilih capres karena alasan pintar (14,5%) itu umumnya memilih Mas Anies,” katanya.
Survei ini melibatkan 810 responden yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Sampel survei diambil menggunakan metode multistage random sampling dari seluruh WNI di Provinsi Jawa Timur.
Pengambilan data dilakukan pada 14-19 Januari 2024 menggunakan metode wawancara tatap muka. Tingkat kesalahan survei (margin of error) sebesar 3,5% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca juga: Prabowo-Gibran Tembus 50,7%, LSI Denny JA Sebut Bisa untuk Satu Putaran)