Hasil survei Indikator Politik Indonesia per akhir Mei 2023 menunjukkan, Erick Thohir menempati posisi puncak dalam bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) pada simulasi 18 nama. Menurut survei tersebut, hal ini tak terlepas dari kinerja Ketua PSSI itu terutama saat membawa Timnas Indonesia meraih medali emas pada SEA Games 2023 Kamboja.
Tercatat, elektabilitas Menteri BUMN tersebut mencapai 15,5%. Posisi Erick bersaing ketat dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas sebesar 15,4%.
Di posisi berikutnya ada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dengan elektabilitas 13,4%, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 13,1%, serta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 5,6%.
Sebelumnya, hasil survei Indikator yang dihimpun pada 8-13 April lalu, Erick menempati posisi tiga besar dengan elektabilitas cawapres 11,8%.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai ada korelasi antara lonjakan elektabilitas Erick dengan jabatan Ketua Umum PSSI yang diembannya sejak Februari 2023, dengan capaian elektabilitas Erick yang berada di posisi puncak saat ini.
"Efek bola ini cukup menjelaskan mengapa elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres meningkat tajam," ujar Burhanuddin dalam konferensi pers daring, Minggu (3/6/2023).
Adapun kepemimpinan Erick di PSSI memang belum menyelesaikan Tragedi Kanjuruhan. Meski demikian, timnas sepakbola Indonesia U-22 berhasil meraih medali emas SEA Games 2023 pada bulan lalu.
"Sebagian besar, yakni 77,2%, setuju bahwa Ketua Umum PSSI Erick Thohir berperan besar di balik keberhasilan timnas Indonesia menjadi juara SEA Games," ujar Burhanuddin.
"Tentu (lonjakan elektabilitas Erick) tidak semata-mata karena bola. Beliau multitasking sebagai Menteri BUMN, pernah menjadi Ketua Asian Games dan lain-lain. Tetapi dari data yang tersedia sekarang, penjelasannya ya (karena) bola," kata Burhanuddin.
Adapun Erick bukan berasal dari kader partai politik mana pun hingga saat ini, tapi belakangan namanya cukup dekat dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Ia juga banyak terlibat dalam sejumlah helatan akbar Nahdlatul Ulama sejak resmi dilantik jadi anggota kehormatan Banser pada 2021 silam.
Survei Indikator Politik dilakukan dengan wawancara lewat telepon terhadap 1.230 responden di Indonesia berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah sepanjang 26-30 Mei 2023. Penarikan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD, sampel responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, serta asumsi simple random sampling.
(Baca: Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo Melejit Jauhi Ganjar, Anies Makin Merosot)