Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali merilis hasil survei terkait elektabilitas pasangan cagub-cawagub dalam simulasi Pilkada Jawa Timur 2024.
Hasilnya, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak meraih elektabilitas tertinggi, yaitu mencapai 65,8% pada akhir Oktober 2024.
Posisinya diikuti pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans yang meraih elektabilitas 24,5%. Lalu pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Nur Hakim hanya dipilih oleh 1% responden.
Sementara, masih ada 8,7% responden yang belum menentukan pilihan atau tidak menjawab pasangan yang didukungnya dalam Pilkada Jawa Timur 2024.
Direktur Lingkaran Survei Kebijakan Publik LSI Denny JA, Sunarto Ciptoharjono, menilai Khofifah-Emil unggul telak karena tingkat kepuasan publik atau approval rate yang tinggi.
Survei mereka menemukan sebanyak 88,1% warga Jawa Timur puas dengan Khofifah dan 77,3% puas dengan kinerja Emil.
"Logikanya, incumbent yang berhasil dan dia masih punya masa waktu untuk melanjutkan, itu rata-rata akan dipilih kembali," kata Sunarto dalam paparan surveinya secara daring, Rabu (30/10/2024).
Selain itu, faktor mesin politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga dinilai efektif. Sunarto menyebut, sebagian besar pemilih partai-partai KIM menyatakan akan mendukung Khofifah-Emil di Jawa Timur. Lalu posisi Khofifah sebagai Ketua PP Muslimat NU juga menjadi faktor penentu.
"Salah satu penentu kemenangan ini adalah posisi Khofifah sebagai ketua PP Muslimat NU. Ini menjadi kunci kemenangan, jadi ini suaranya ibu-ibu di NU," kata Sunarto.
Survei ini melibatkan 800 responden di Jawa Tengah, dengan kriteria berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Responden dipilih melalui metode multistage random sampling.
Pengambilan data dilakukan pada 16-22 Oktober 2024 melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Ini Pergerakan Sikap Pemilih Usai Debat Kedua Pilkada Jakarta 2024)