Presiden Amerika Serikat (AS) petahana Joe Biden mundur dari kontestasi pemilihan presiden (pilpres) AS 2024.
"Saya memutuskan untuk tidak menerima pencalonan dan memfokuskan seluruh energi pada tugas sebagai presiden selama sisa masa jabatan saya," kata Biden di akun Instagram pribadinya, Minggu (21/7/2024).
Ia lantas menunjuk Wakil Presiden AS saat ini, Kamala Harris, untuk maju sebagai calon presiden (capres) menggantikan dirinya.
"Saya ingin memberikan dukungan penuh agar Kamala menjadi calon dari Partai Demokrat [AS] tahun ini. Saatnya bersatu dan mengalahkan Trump," kata Biden.
Menurut sumber informasi tertutup yang dihimpun Reuters, Joe Biden mundur setelah melihat hasil survei pilpres yang tidak menjanjikan.
"Dua sumber kami mengatakan, Joe Biden mengambil keputusan mengundurkan diri dari pencalonan pada Minggu, setelah 48 jam mencermati data jajak pendapat yang menunjukkan jalannya menuju kemenangan telah tertutup," kata tim jurnalis Reuters, Senin (22/7/2024).
"Menurut satu sumber kami, ajudan utama Biden menunjukkan hasil jajak pendapat internal bahwa Biden tak hanya kalah suara di enam negara bagian yang bisa menentukan hasil pemilu, tapi juga terpuruk di tempat-tempat lain," kata mereka.
Informasi dari Reuters itu sejalan dengan temuan FiveThirtyEight, lembaga analisis data dari media ABC News, yang menunjukkan perolehan suara Biden sudah kalah dari Trump dalam survei.
FiveThirtyEight menghimpun data dari puluhan lembaga yang menggelar survei pilpres AS pada awal Juli 2024, kemudian menghitung rata-rata perolehan suaranya.
Hasilnya, per tanggal 21 Juli 2024, secara rata-rata Biden memperoleh suara 40,2%, sedangkan capres lawannya yaitu Donald Trump memperoleh 43,5%.
(Baca: Dalam Isu Internasional, Warga RI Lebih Percaya Jokowi ketimbang Joe Biden)