Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan reshuffle atau perombakan kabinet pada Senin (17/7/2023). Reshuffle ini merupakan yang kesembilan kalinya dilakukan Jokowi semenjak ia menjabat sebagai presiden RI pada 2014.
Pada reshuffle kali ini, Jokowi menunjuk Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Posisi tersebut menggantikan Johnny G Plate yang kini menjadi tersangka kasus korupsi pengadaan Base Transceiver Station (BTS) 4G.
Selain itu, Jokowi juga melantik lima orang wakil menteri (wamen). Nezar Patria ditunjuk sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), mendampingi Budi Arie.
Kemudian Paiman Raharjo menggantikan posisi Budi Arie sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), dan Pahala Mansury yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN ditunjuk sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).
Ada pula Rosan Roeslani yang ditunjuk Jokowi menjadi Wakil Menteri BUMN. Selanjutnya, Saiful Rahmat Dasuki dipilih sebagai Wakil Menteri Agama (Wamenag).
Dalam kesempatan sama, Jokowi juga melantik dua orang untuk duduk di kursi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Kedua orang itu adalah Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto.
(Baca: Siapa Presiden RI yang Paling Banyak Reshuffle Kabinet Sejak Reformasi?)
Frekuensi reshuffle di era Jokowi ini tergolong cukup sedikit dibanding presiden pendahulunya.
Berdasarkan data yang dihimpun Databoks dari berbagai sumber, presiden Indonesia yang paling banyak melakukan perombakan kabinet adalah Soekarno.
Presiden pertama RI itu tercatat telah melakukan reshuffle kabinet sebanyak 28 kali selama 22 tahun memimpin Indonesia.
Di urutan berikutnya ada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang telah melakukan reshuffle kabinet sebanyak 20 kali selama 10 tahun pemerintahannya. Pada periode 2004-2009, SBY melakukan 11 kali reshuffle, sedangkan pada periode 2009-2014 sebanyak 9 kali.
Selanjutnya, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur melakukan reshuffle kabinet sebanyak 13 kali selama menjabat pada 1999-2001. Tercatat, rerata perombakan kabinet selama pemerintahan Gus hanya untuk mengganti satu menteri.
Adapun dari total 9 kali reshuffle kabinet yang dilakukan Jokowi, pada periode 2014-2019 alias era Kabinet Kerja telah terjadi 4 kali reshuffle kabinet. Sementara, pada periode 2019-2023 alias Kabinet Indonesia Maju sudah sebanyak 5 kali reshuffle.
Kemudian, posisi Soeharto berada di bawah Jokowi lantaran melakukan reshuffle kabinet sebanyak tiga kali.
Di sisi lain, tak ada pergantian atau perombakan menteri pada era BJ Habibie dan Megawati Soekarnoputri. Para menteri yang mengundurkan diri pada saat periode kepemimpinan mereka sama-sama digantikan secara ad interim oleh menteri lainnya atau pelaksana tugas kementerian.
(Baca: Perubahan Masa Jabatan Presiden Indonesia Sejak Kemerdekaan, Siapa Presiden Terlama RI?)