Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyatakan Indonesia perlu memperkuat infrastruktur diplomasi.
Hal ini ia sampaikan dalam acara Debat Capres-Cawapres 2024 seri ketiga bertema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Dalam sesi paparan visi-misi Ganjar mengatakan, "Kita perlu memilih, memilah, dan memprioritaskan yang menjadi keinginan bangsa. Rakyat butuh lapangan kerja lebih banyak, investasi harus lebih banyak. Maka, kita mesti memperkuat infrastruktur diplomasi kita."
Adapun menurut Asia Power Index 2023 dari Lowy Institute, Indonesia merupakan negara dengan pengaruh diplomasi terkuat di Asia Tenggara.
Lowy Institute mengukur kekuatan pengaruh diplomasi negara-negara Asia dari berbagai indikator, seperti seberapa luas jaringan kantor kedutaan suatu negara di negara lain, serta tingkat keaktifan suatu negara di forum atau organisasi multilateral.
Hasilnya, pada 2023 Indonesia mendapat skor indeks pengaruh diplomasi 60,4 dari skala 100 poin, paling tinggi dibanding negara Asia Tenggara lainnya seperti terlihat pada grafik.
Namun, kekuatan pengaruh diplomasi Indonesia masih kalah dibanding negara-negara besar lain di skala Asia, seperti China (skor indeks diplomasi 91,5), Jepang (83,7), India (65,8), dan Korea Selatan (61,6).
(Baca: Perbandingan Kekuatan Negara Asia, Indonesia Level Menengah)