Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terbentuk pada November 2014, dan pertama kali mengikuti pemilihan umum (Pemilu) pada 2019.
Dalam pemilu perdananya, PSI meraih sekitar 2,65 juta suara atau 1,89% dari total suara sah nasional. Mereka pun gagal memperoleh kursi DPR, karena untuk masuk parlemen, partai politik harus meraih minimal 4% suara nasional.
(Baca: 5 Partai Politik Terkuat di Jakarta pada Pemilu 2019)
Adapun pada Pemilu DPR 2019, DKI Jakarta menjadi lumbung suara terbesar PSI.
PSI tercatat meraih sekitar 583 ribu suara dari DKI Jakarta. Angka ini berkontribusi sekitar 22% bagi perolehan suara nasional PSI, namun porsinya hanya 8,8% dari total suara pemilih di Ibu Kota.
Provinsi lain yang berkontribusi suara terbanyak untuk PSI ketika itu adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Lampung.
Namun, jika dilihat porsinya, PSI hanya meraih sekitar 1% sampai 2% dari total suara di sembilan provinsi tersebut.
Berikut rincian 10 provinsi lumbung suara terbesar PSI pada Pemilu 2019:
- DKI Jakarta: 583 ribu suara (8,8% dari total suara di provinsi tersebut)
- Jawa Barat: 402 ribu suara (1,7%)
- Jawa Timur: 329 ribu suara (1,5%)
- Jawa Tengah: 249 ribu suara (1,3%)
- Banten: 151 ribu suara (2,6%)
- Sumatra Utara: 99 ribu suara (1,5%)
- Papua: 75 ribu suara (2,3%)
- Nusa Tenggara Timur: 69 ribu suara (2,3%)
- Sulawesi Selatan: 65 ribu suara (1,4%)
- Lampung: 58 ribu suara (1,4%)
Adapun saat ini PSI diisukan bakal menggaet anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, sebagai kader mereka.
Isu ini mencuat setelah PSI mengunggah video di akun media sosialnya yang berisi cerita tentang seseorang yang berniat terjun ke dunia politik, sembari menampilkan siluet pria mirip Kaesang.
Namun, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie belum memberi konfirmasi jelas terkait video tersebut.
"Masa, sih (Kaesang)? Wah, doain ya," kata Grace kepada Detik.com, Rabu (20/9/2023).
(Baca: Asas Partai Peserta Pemilu 2024: Pancasila, Islam, dan Welfare State)