Survei terbaru Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) naik kembali alias rebound di peringkat pertama. Sementara, elektabilitas dua pesaingnya yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan justru menurun.
Dalam simulasi tiga nama tertutup, elektabilitas Ganjar naik dari 30,8% menjadi 35,9%, sekaligus tertinggi dari dua tokoh lainnya. Posisinya diikuti oleh Prabowo dengan perolehan suaranya yang turun dari 37,8% menjadi 33,6%, diikuti Anies yang juga turun dari 21,2% menjadi 20,4% di peringkat ketiga.
Sementara ada 10,1% lainnya yang tidak tahu atau tidak menjawab.
“Survei di akhir April, setelah Ganjar dideklarasikan (PDI Perjuangan), elektabilitasnya sempat menguat ke 39,2%, lalu mengendur ke 30,8% (Juli) kemudian rebound ke 35,9% di survei terakhir,” kata Direktur Riset SMRC Deni dalam konferensi pers di akun Youtube SMRC TV, Rabu (23/8/2023).
Penurunan elektabilitas Ganjar pada Juli 2023 lalu salah satunya terjadi karena Gubernur Jawa Tengah tersebut sempat menolak kedatangan tim nasional (timnas) sepak bola Israel, yang diikuti pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.
Alhasil, Prabowo sempat menyalip posisi Ganjar pasca momentum tersebut. Namun kini, tren elektabilitas Ganjar perlahan menunjukkan peningkatan kembali.
Sejalan dengan kenaikan elektabilitas Ganjar, terjadi penurunan elektabilitas pada Prabowo dan Anies. Hal ini seperti terlihat pada grafik di atas.
Survei SMRC ini dilakukan pada 31 Juli–11 Agustus 2023 dengan melibatkan 4.260 responden dari seluruh Indonesia melalui wawancara tatap muka. Penarikan sampel dilakukan dengan metode stratified multistage random sampling, dengan tingkat kesalahan (margin of error) kurang lebih 1,65% pada tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat)