Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang tahun 2021 Indonesia telah mengekspor 2,23 juta ton bijih tembaga dengan nilai total US$5,39 miliar.
Volume ekspor tersebut meningkat 123% dari tahun sebelumnya, sekaligus mencetak rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir seperti terlihat pada grafik.
Pada 2021 Jepang menjadi negara tujuan utama ekspor bijih tembaga Indonesia, dengan nilai ekspor mencapai US$1,54 miliar.
Jika diakumulasikan, selama lima tahun terakhir total nilai ekspor bijih tembaga nasional mencapai US$16,7 miliar. Angka ini berkontribusi cukup besar terhadap total nilai ekspor sektor pertambangan.
Adapun pada 2021 Presiden Joko Widodo sempat mengungkapkan rencana untuk melarang ekspor bijih tembaga.
Untuk mendukung rencana tersebut, pada 2021 PT Freeport Indonesia mulai membangun smelter atau fasilitas pengolahan di Gresik, Jawa Timur. Smelter baru ini diproyeksikan mampu mengolah hingga 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
(Baca Juga: Freeport-McMoran Andalkan 35% Produksi Tembaga dari Grasberg di Papua)