Pemerintah Indonesia merupakan salah satu pemegang saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per Desember 2017, pemerintah melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Persero memiliki 21.300 lembar (@US$ 100) saham PTFI dengan nilai US$ 21,3 juta. Jumlah tersebut setara 9,36% dari total saham sebanyak 227.490 lembar dengan nilai US$ 22,75 juta.
Pemegang saham PTFI lainnya adalah Freeport Mc-MoRan Inc (FCX) sebanyak 184.890 lembar dengan nilai US$ 18,85 juta atau sebesar 81,28% dari total saham. Kemudian, PT Indocopper Investama sebanyak 21.300 lembar dengan nilai US$ 2,13 juta atau setara 9,36% dari total saham PTFI.
PT Inalum, FCX dan Rio Tinto sepakat menandatangani pokok-pokok perjanjian (Head of Agreement/HOA) mengenai divestasi saham PTFI. Jika perjanjian ini terlaksana, Inalum akan menjadi pemegang saham mayoritas, yaitu sebesar 51% yang saat ini hanya sebesar 9,36%. Agar menjadi pemegang saham pengendali, Inalum harus merogoh kocek US$ 3,85 miliar untuk membeli hak partisipasi Rio Tinto di PTFI dan 100% saham di PT Indocopper Invetasi sebesar 9,36%.
(Baca Databoks: Berapa Kontribusi Freeport Terhadap Ekonomi Indonesia?)
(Baca Databoks: Ternyata 98% Penjualan Emas Freeport dari Indonesia)