Kontribusi RI terhadap Pasokan Bijih Nikel Global Naik sampai 2024

Pertambangan

Premium

Akbar Ridwan 14/11/2025 13:51 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data Kementerian PPN/Bappenas, kontribusi Indonesia dalam pasokan bijih nikel global meningkat signifikan sampai 2024.

Kontribusi Indonesia terhadap Pasokan Bijih Nikel Global (2012-2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Kontribusi RI terhadap Pasokan Bijih Nikel Global Naik sampai 2024”.

Rp7.500

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Kontribusi Indonesia terhadap Pasokan Bijih Nikel Global (2012-2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), produksi bijih nikel Indonesia terus meningkat selama periode 2012-2024.

Seiring dengan itu, kontribusi Indonesia terhadap pasokan global juga makin besar.

"Dibandingkan dengan tahun 2012, produksi bijih nikel telah meningkat lebih dari tiga kali lipat pada tahun 2024," kata Kementerian PPN dalam Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel Indonesia.

"Akibatnya, kontribusi Indonesia terhadap pasokan bijih nikel global juga mengalami peningkatan dari 27% menjadi 60% dalam periode yang sama," lanjutnya.

(Baca: Indonesia, Pemasok Nikel Olahan Terbesar Global pada 2024)

Sepanjang tahun 2012-2020, kontribusi Indonesia terhadap pasokan bijih nikel global berfluktuasi, dengan level kontribusi tertinggi 33%.

Kemudian sejak 2021 level kontribusinya naik signifikan, hingga mampu mencapai 60% pada 2024, seperti terlihat pada grafik.

"Tren ini utamanya didorong oleh permintaan industri ekstraksi primer atau smelter dalam negeri," kata Kementerian PPN dalam laporannya.

"Sejak tahun 2021, pemerintah terus meningkatkan kuota penambangan bijih nikel seiring dengan perkembangan industri smelter," lanjutnya.

(Baca: Pasar Global Kelebihan Pasokan Nikel pada 2024)

Editor : Adi Ahdiat