Berdasarkan Global EV Outlook 2023 dari International Energy Agency (IEA), tren penggunaan baterai lithium iron phosphate (LFP) untuk kendaraan listrik menguat, menggerus popularitas baterai nikel.
Selama periode 2018-2022 pangsa pasar baterai LFP global naik dari 7% menjadi 27%, sedangkan baterai nikel kadar tinggi (high-nickel) turun dari 78% menjadi 66%.
(Baca: Tren Baterai LFP Menguat, Apa Bahan Bakunya?)
Salah satu negara yang berpeluang meraih keuntungan besar dari tren baterai LFP adalah Australia.
Pasalnya, Australia merupakan negara produsen utama litium, salah satu bahan baku baterai jenis tersebut.
Menurut data United States Geological Survey (USGS), sepanjang 2022 Australia menghasilkan 61 ribu metrik ton litium, sekitar 47% dari total produksi global.
Negara lain yang masuk jajaran produsen litium terbesar adalah Chile, China, Argentina, Brasil, Zimbabwe, Portugal, dan Kanada.
Amerika Serikat juga memproduksi litium, tapi datanya tidak diungkapkan oleh perusahaan-perusahaan terkait.
USGS tidak mencatat adanya produksi litium di luar negara-negara tersebut.
(Baca: Baterai LFP vs Baterai Nikel, Lebih Bagus Mana?)