Impor Mesin Indonesia dari VIetnam Turun Menjadi US$ 772,11 Juta
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Vietnam sebesar US$ 5,3 miliar data per Desember 2023. Nilai tersebut naik 10,01% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 4,82 miliar.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Vietnam, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Tahun 2023 merupakan catatan sejarah dengan rekor nilai impor tertinggi.
(Baca: Indonesia Ekspor Karet Senilai US$ 23,17 Juta ke Luksemburg pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Vietnam, 51 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 92 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Vietnam. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Mesin dan peralatan dan bagian listrik
- Sereal
- Besi dan baja
- Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis
- Plastik
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Mesin dan peralatan dan bagian listrik. Dalam klasifikasi tradmap, Mesin dan peralatan dan bagian listrik masuk kategori produk HS dengan kode 85. Produk ini merupakan jenis barang impor yang dikelompokkan bersama dengan Perekam dan reproduksi suara, televisi
Pada 2023, Indonesia tercatat mengimpor senilai US$ 772,11 juta. Nilai impor Mesin dan peralatan dan bagian listrik; Perekam dan reproduksi suara, televisi ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 782,95 juta.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Kalimantan Utara 2018 - 2024)
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Sereal. Nilai impor dari Vietnam pada 2023 tercatat US$ 668,87 juta. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 42.465 ribu.
Indonesia juga banyak mengimpor Besi dan baja dari Vietnam. Nilai impor produk ini US$ 499,38 juta. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 509,46 juta. Selain Vietnam, Indonesia juga mengandalkan impor Besi dan baja dari Cina, Jerman, Jepang, Indonesia dan Korea, Republik. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari -4 negara lainnya.
Di urutan berikutnya, Indonesia juga mengimpor senilai US$ 395,92 juta Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis dari Vietnam. Nilai impor produk ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 331,42 juta. Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari satu negara. Impor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis dari Vietnam tercatat merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis adalah Cina, Jerman, Amerika Serikat, Jepang dan Italia.
Selain itu Plastik dalam kategori produk dengan kode HS 39. Indonesia mengimpor senilai US$ 390,71 juta. Impor Plastik yang terbesar saat ini masih berasal dari Vietnam. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber impor Plastik Indonesia adalah Cina, Amerika Serikat, Jerman, Korea, Republik dan Belgia.