Indonesia Ekspor Karet Senilai US$ 23,17 Juta ke Luksemburg pada 2023
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan ekspor dengan Luksemburg senilai US$ 33,4 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut semakin jatuh 41.33% dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 56,94 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Luksemburg, ekspor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah ekspor Indonesia adalah US$ 9,72 juta dan untuk ekspor tertinggi di angka US$ 56,94 juta.
(Baca: Nilai Ekspor SITC Kode 65 Benang Tenun, Kain Tekstil dan Hasil-Hasilnya Periode 2020-2025)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diekspor ke Luksemburg, 35 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, ke negara ini terdapat 14 produk utama Indonesia yang diekspor setiap tahun. Dengan kata lain, produk-produk tersebut merupakan andalan ekspor Indonesia ke Luksemburg. Lainnya, sebagian besar produk merupakan ekspor produk yang juga banyak diekspor ke negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diekspor Indonesia ke Luksemburg. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Karet
- Alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya
- Mesin dan peralatan dan bagian listrik
- Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis
- Alat, alat, peralatan makan, sendok dan garpu, dari logam dasar
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengekspor Karet. Dalam klasifikasi tradmap, Karet masuk kategori produk HS dengan kode 40.
Pada 2023, Indonesia tercatat mengekspor sebanyak US$ 23,17 juta. Nilai ekspor Karet ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 42.551 ribu.
(Baca: Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Pakistan pada 2023)
Di urutan kedua, ekspor Indonesia paling banyak adalah produk Alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya. Nilai ekspor dari Luksemburg pada 2023 tercatat US$ 8,3 juta. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 3.639 ribu.
Masuk dalam kode HS 85, Mesin dan peralatan dan bagian listrik merupakan kelompok produk barang ekspor yang dikategorikan bersama dengan Perekam dan reproduksi suara, televisi. Indonesia mengekspor sebanyak US$ 1,18 juta, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 2.801 ribu. Ekspor Mesin dan peralatan dan bagian listrik ke Luksemburg tercatat merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar tujuan ekspor adalah Cina, Amerika Serikat, Hong Kong, Cina, Jerman dan Singapura.
Ekspor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis ke Luksemburg, saat ini merupakan yang terbesar. Untuk tujuan negara ini, Indonesia melakukan ekspor US$ 0,43 juta. Negara lainnya yang menjadi andalan ekspor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis dengan nilai terbesar adalah Amerika Serikat, Cina, Jerman, Inggris dan Meksiko.
Di urutan berikutnya, Indonesia banyak mengekspor Alat, alat, peralatan makan, sendok dan garpu, dari logam dasar ke Luksemburg. Nilai ekspor produk ini tercatat sebanyak US$ 0,18 juta. Jumlah ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 167 ribu. Selain Luksemburg, Indonesia juga mengandalkan ekspor Alat, alat, peralatan makan, sendok dan garpu, dari logam dasar ke Amerika Serikat, Jerman, Meksiko, Perancis dan Cina. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengekspor produk ini ke -4 negara lainnya.