Produk Utama yang Diekspor Indonesia ke Rwanda pada 2023


- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan ekspor dengan Rwanda sebesar US$ 1,36 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut naik 153,07% dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 0,54 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Rwanda, ekspor dalam 10 tahun terakhir jumlahnya telah cukup banyak berkurang. Terendah ekspor Indonesia adalah US$ 0,42 juta dan untuk ekspor tertinggi di angka US$ 18,21 juta.
(Baca: Indonesia Ekspor Lemak dan Minyak Hewan Senilai US$ 298,6 Juta ke Kenya pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diekspor ke Rwanda, 35 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, ke negara ini terdapat 10 produk utama Indonesia yang diekspor setiap tahun. Dengan kata lain, produk-produk tersebut merupakan andalan ekspor Indonesia ke Rwanda. Lainnya, sebagian besar produk merupakan ekspor produk yang juga banyak diekspor ke negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diekspor Indonesia ke Rwanda. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Produk Farmasi
- Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan
- Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya
- aksesoris pakaian dan pakaian, rajutan atau rajutan
- Zat albuminoidal
Produk Farmasi dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 30. Ekspor produk ini ke Rwanda berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengekspor sebanyak US$ 0,46 juta. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya ekspor ke negara ini.
Di urutan kedua, ekspor Indonesia paling banyak adalah produk Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan. Nilai ekspor dari Rwanda pada 2023 tercatat US$ 0,4 juta. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 103 ribu.
Ekspor Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya ke Rwanda, saat ini merupakan yang terbesar. Untuk tujuan negara ini, Indonesia melakukan ekspor senilai US$ 0,22 juta. Negara lainnya yang menjadi andalan ekspor Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya dengan nilai terbesar adalah Toko kapal dan bunker, Sierra Leone, Singapura, Sint Maarten (bagian Belanda) dan Slovakia.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Ekspor Karet ke Luksemburg pada 2023)
Selain itu, Indonesia juga mengekspor sebanyak US$ 0,12 juta aksesoris pakaian dan pakaian, rajutan atau rajutan ke Rwanda. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya ekspor ke negara ini. Indonesia tercatat mengekspor produk ini ke satu negara. Ekspor aksesoris pakaian dan pakaian, rajutan atau rajutan ke Rwanda tercatat merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber ekspor aksesoris pakaian dan pakaian, rajutan atau rajutan adalah Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Jepang dan Inggris.
Ekspor produk lainnya adalah Zat albuminoidal sebanyak US$ 0,11 juta. Nilai ekspor produk ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 54 ribu. Ekspor Zat albuminoidal yang terbesar saat ini masih dengan tujuan ke Rwanda. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber ekspor Zat albuminoidal Indonesia adalah Cina, Amerika Serikat, Jerman, Belanda dan Jepang.