Pandemi Covid-19 berimbas pada menurunnya nilai ekspor Tiongkok di pasar global. Pada kuartal I-2020, Tiongkok hanya mengantongi US$ 477,6 miliar atau Rp 7.068,5 triliun dengan kurs Rp 14.800. Pencapaian tersebut menurun 29% dari kuartal sebelumnya.
Memasuki kuartal II-2020, perekonomian Tiongkok mulai bangkit setelah terimbas Covid-19. Negeri Tirai Bambu itu mampu mendongkrak perdagangan ekspornya hingga US$ 620,6 miliar yang setara dengan Rp 9.184,9 triliun. Pencapaian ini meningkat 29,9% dari kuartal I-2020.
Bergeraknya perekonomian Tiongkok turut mengerek pertumbuhan ekonomi yang juga mulai menggeliat. Dalam kuartal II-2020, perekonomian negara tersebut dapat tumbuh mencapai 3,2%. Sebaliknya, kuartal sebelumnya merosot hingga -6,8%.