Neraca perdagangan Indonesia dengan Serbia mengalami defisit US$ 3.937 ribu pada 2020. Defisitnya neraca perdagangan ini semakin jatuh -421,39% dibandingkan neraca tahun sebelumnya yang tercatat US$ 1,23 juta.
Makin anjloknya neraca perdagangan Indonesia ke negara ini terjadi karena nilai ekspor Indonesia ke Serbia hanya sebesar US$ 12,59 juta sedangkan nilai impornya mencapai US$ 16,52 juta.
Adapun untuk tiga produk utama yang paling banyak diimpor dari negara ini yaitu Hewan hidup (HS 01), Offal daging dan daging yang dimakan (HS 02) dan Ikan dan krustasea, moluska dan invertebrata air lainnya (HS 03).
Sedangkan untuk ekspor Indonesia ke Serbia, dalam satu tahun terakhir dalam tren naik. Tahun sebelumnya nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 12,23 juta.
Berdasarkan jenis produk, terdapat 10 produk utama andalan ekspor indonesia ke Serbia yang terbukti mampu mencatatkan surplus selama 2020. Total nilai ekspor produk utama ini mencapai US$ 4,99 juta.
Daftar 10 produk utama ekspor Indonesia ke Serbia
- (HS 03) : Ikan dan krustasea, moluska dan invertebrata air lainnya
- (HS 09) : Kopi, teh, maté, dan rempah -rempah
- (HS 15) : Lemak dan minyak nabati atau minyak dan produk belahannya;Lemak yang dapat dimakan;satwa ..
- (HS 16) : Persiapan daging, ikan atau krustasea, moluska atau invertebrata air lainnya
- (HS 17) : Gula dan gula gula
- (HS 18) : Persiapan kakao dan kakao
- (HS 29) : Bahan kimia organik
- (HS 39) : Plastik dan artikelnya
- (HS 40) : Karet dan artikelnya
- (HS 42) : Artikel kulit;Saddlery dan Harness;barang perjalanan, tas, dan wadah serupa;artikel ..
Secara global neraca perdagangan untuk seluruh produk barang, kali ini lebih baik karena terjadi peningkatan pada beberapa produk jenis barang. Nilai total neraca perdagangan Indonesia tercatat US$ 21,68 miliar atau naik 703,56%. Dengan kata lain, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan. Tahun sebelumnya neraca perdagangan Indonesia dengan seluruh negara di dunia tercatat US$ -3,59 miliar.