Sebagai produsen teh dunia, Indonesia mampu mengekspor teh mencapai 45,3 ribu ton pada 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah itu naik 5,8% dari tahun sebelumnya yang sebesar 42,8 ribu ton.
Kendati demikian, volume ekspor teh pada 2020 masih lebih rendah dibanding pada 2016. Pada saat itu, volume ekspor teh dari Indonesia sebesar 51,3 ribu, jumlahnya naik 5,6% menjadi 54,2 ribu pada 2017. Namun, jumlahnya menurun 9,6% pada 2018 dan 12,6% pada 2019.
Tren yang sama juga terjadi pada nilai ekspornya. Tercatat, nilai ekspor teh pada 2020 sebesar US$ 96,3 juta, lebih tinggi 4,3% dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 92,34 juta.
Teh Indonesia yang diekspor sebagian besar dalam bentuk teh hitam. Pada tahun 2020, volume ekspor teh hitam sebesar 37,3 ibu ton atau 82,5% dengan nilai US$ 79,1 juta atau 82,16%.
Sementara, volume ekspor teh hijau dari Indonesia pada 2020 sebesar 7,9 ribu ton atau 17,51%. Nilai ekspor teh hijau tercatat sebesar US$ 17,1 juta atau 17,7%.
Rusia merupakan pangsa pasar ekspor teh Indonesia terbesar, yakni US$ 13,57 juta dengan volume 8,04 ribu ton pada 2020. Diikuti oleh Malaysia senilai US$ 12,01 juta dengan volume 7,4 ribu ton.
(Baca: Produksi Teh di Indonesia Mayoritas Berasal dari Jawa Barat pada 2020)