Mayoritas atau 69,15% teh di Indonesia berasal dari Jawa Barat. Menurut data Kementerian Pertanian, produksi teh di provinsi tersebut mencapai 96,3 ribu ton pada 2020, jauh melampaui dari Jawa Tengah (13,9 ribu ton) dan Sumatera Utara (7,7 ribu ton).
Besarnya hasil produksi tersebut seiring dengan luasnya areal perkebunan teh di Jawa Barat. Pada tahun lalu, luasan areal perkebunan teh di Tanah Pasundan mencapai 92,8 hektare atau 77,8% dari totalnya secara nasional.
Perkebunan rakyat mendominasi dengan luasan 45,2 ribu hektare. Sedangkan, perkebunan teh di Jawa Barat yang dimiliki swasta dan negara masing-masing sebanyak 20,7 ribu hektare dan 19,3 ribu hektare.
Dilihat berdasarkan wilayahnya, mayoritas perkebunan teh di Jawa Barat berada di Cianjur, yakni 22,9 ribu hektare. Kabupaten Bandung dan Sukabumi menempati posisi berikutnya lantaran areal perkebunan tehnya berturut-turut seluas 18,97 ribu hektare dan 13,2 ribu hektare.
(Baca: Perdagangan Teh Tiongkok Terbesar di Dunia pada 2020)
Tak hanya karena luas areal perkebunan, rata-rata produktivitas teh di Jawa Barat juga tergolong tinggi, yakni mencapai 1.519 kilogram per hektare. Produktivitas tertinggi tercatat berada di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 1.918 kilogram per hektare dan terendah di Kabupaten Majalengka sebesar 343 kilogram per hektare.