Neraca perdagangan Indonesia dengan Palestina mengalami surplus US$ 0,29 juta pada 2020. Namun demikian, angka surplus neraca perdagangan ini semakin jatuh -81,33% dibandingkan neraca tahun sebelumnya yang tercatat US$ 1,56 juta.
Makin anjloknya neraca perdagangan Indonesia ke negara ini terjadi karena nilai ekspor Indonesia ke Palestina hanya sebesar US$ 1,96 juta sedangkan nilai impornya mencapai US$ 1,67 juta.
Adapun untuk tiga produk utama yang paling banyak diimpor dari negara ini yaitu Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan;kulit buah atau melon jeruk (HS 08), Lemak dan minyak nabati atau minyak dan produk belahannya;Lemak yang dapat dimakan;satwa .. (HS 15) dan Kayu dan barang -barang kayu;arang kayu (HS 44).
Sedangkan untuk ekspor Indonesia ke Palestina, dalam satu tahun terakhir dalam tren turun. Tahun sebelumnya nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 2,91 juta.
Berdasarkan jenis produk, terdapat delapan produk utama andalan ekspor indonesia ke Palestina yang terbukti mampu mencatatkan surplus selama 2020. Total nilai ekspor produk utama ini mencapai US$ 1,95 juta.
Daftar delapan produk utama ekspor Indonesia ke Palestina
- (HS 21) : Persiapan yang dapat dimakan lain -lain
- (HS 19) : Persiapan sereal, tepung, pati atau susu;Produk pastrycooks
- (HS 44) : Kayu dan barang -barang kayu;arang kayu
- (HS 40) : Karet dan artikelnya
- (HS 29) : Bahan kimia organik
- (HS 17) : Gula dan gula gula
- (HS 22) : Minuman, roh, dan cuka
- (HS 04) : Produk susu;telur burung;madu alami;Produk yang dapat dimakan dari hewan asal, bukan di tempat lain..
Secara global neraca perdagangan untuk seluruh produk barang, kali ini lebih baik karena terjadi peningkatan pada beberapa produk jenis barang. Nilai total neraca perdagangan Indonesia tercatat US$ 21,68 miliar atau naik 703,56%. Dengan kata lain, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan. Tahun sebelumnya neraca perdagangan Indonesia dengan seluruh negara di dunia tercatat US$ -3,59 miliar.