Indonesia mencatat penurunan ekspor barang ke Rusia pada Maret 2022, tepat setelah perang Rusia-Ukraina meletus pada penghujung bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor barang Indonesia ke Rusia pada Maret 2022 sebesar US$67,5 juta, turun 48,66% dibanding setahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Kontraksi ekspor ini terjadi di tengah melonjaknya harga-harga sejumlah komoditas, seperti minyak kelapa sawit dan batu bara. Namun, Negeri Beruang Merah tersebut bukan pasar utama bagi komoditas ekspor Indonesia.
Ekspor terbesar Indonesia ke Rusia pada Maret 2022 mencakup lemak dan minyak hewan atau minyak nabati, karet dan barang dari karet, serta mesin atau peralatan listrik.
Sementara itu, nilai barang yang diimpor Indonesia dari Rusia meningkat nyaris 140% (yoy) ke US$257 juta pada Maret 2022. Produk utama yang diimpor dari negara tersebut adalah besi dan baja, pupuk, dan bahan bakar mineral.
Dengan demikian, Indonesia membukukan defisit neraca perdagangan barang dengan Rusia sebesar US$189,5 juta pada bulan Maret 2022.
Jika diakumulasikan, selama periode Januari-Maret 2022 perdagangan Indonesia dengan Rusia mengalami defisit sebesar US$204,6 juta. Padahal, di periode sama tahun 2021 Indonesia membukukan surplus sebesar US$42,2 juta.
(Baca Juga: Hasil Voting PBB soal Keanggotaan Rusia di Dewan HAM, Indonesia Abstain)