Sarang burung walet dikenal sebagai bahan obat tradisional. Salah satu negara yang sangat meyakini khasiatnya adalah Tiongkok. Banyak ramuan tradisional di Negeri Tirai Bambu yang menggunakan bahan dari sarang burung tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2021 nilai ekspor sarang burung walet Indonesia mencapai US$517,03 juta atau setara Rp7,39 triliun (kurs Rp14.200 per dolar Amerika Serikat/AS). Nilai tersebut turun 4,32% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai US$540,36 juta.
Tiongkok merupakan pangsa pasar utama komoditas ini. Nilai ekspor sarang burung walet Indonesia ke negara tersebut mencapai US$350,84 juta atau 67,86% dari total nilai ekspornya pada 2021.
Pangsa pasar sarang burung walet terbesar berikutnya adalah Hong Kong dengan nilai ekspor mencapai US$93 juta pada 2021. Diikuti ekspor ke Singapura senilai US$29,41 juta, ke Amerika Serikat US$26,74 juta, dan ke Vietnam US$6,21 juta.
Kemudian nilai ekspor sarang burung walet ke Taiwan mencapai US$3,39 juta, ke Kanada US$1,7 juta, ke Thailand US$1,59 juta, ke Jepang US$33,4 ribu, dan akumulasi ke negara-negara lainnya sebesar US$6,2 juta.
(Baca: Perdagangan Indonesia-Tiongkok Tumbuh 54,03% pada 2021)