Lemak dan minyak hewan/nabati merupakan golongan barang non-migas yang mengalami penurunan ekspor paling tajam sepanjang semester I 2016. Pada periode Januari-Juni 2016, nilai ekspor kedua komoditas itu susut 18,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$ 9,76 miliar menjadi US$ 7,92 miliar.
Penurunan terbesar kedua dialami oleh benda-benda dari besi dan baja, yaitu sebesar 9,03 persen dari US$ 918,6 miliar pada semester I 2015 menjadi US$ 835,6 juta pada semester I 2016. Demikian pula untuk bijih, kerak, dan abu logam yang juga mengalami penurunan, yakni sebesar 8,56 persen dari US$ 1,57 miliar menjadi US$ 1,43 miliar .
Secara keseluruhan, ekspor non migas Indonesia sepanjang Januari-Juni 2016 mengalami penurunan 9,22 persen dari US$ 41,08 miliar menjadi 37,29 miliar. Melambatnya perekonomian global yang berdampak terhadap lesunya permintaan komoditas dunia membuat ekspor non-migas Indonesia pun turun.