Defisit Neraca Perdagangan Indonesia-Macao semakin Melebar pada 2020

Neraca perdagangan Indonesia dengan Macao mengalami defisit US$ 8.036 ribu pada 2020. Defisitnya neraca perdagangan ini semakin jatuh -1.068,02% dibandingkan neraca tahun sebelumnya yang tercatat US$ -688 ribu.

Makin anjloknya neraca perdagangan Indonesia ke negara ini terjadi karena nilai ekspor Indonesia ke Macao hanya sebesar US$ 1,16 juta sedangkan nilai impornya mencapai US$ 9,2 juta.

Adapun untuk tiga produk utama yang paling banyak diimpor dari negara ini yaitu Kain rajutan atau rajutan (HS 60), Kapas (HS 52) dan Tembaga dan artikelnya (HS 74).

Sedangkan untuk ekspor Indonesia ke Macao, dalam satu tahun terakhir dalam tren turun. Tahun sebelumnya nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 4,06 juta.

Berdasarkan jenis produk, terdapat 10 produk utama andalan ekspor indonesia ke Macao yang terbukti mampu mencatatkan surplus selama 2020. Total nilai ekspor produk utama ini mencapai US$ 0,89 juta.

Daftar 10 produk utama ekspor Indonesia ke Macao

1. (HS 69) : Produk Keramik
2. (HS 63) : Artikel tekstil buatan lainnya;set;pakaian usang dan artikel tekstil usang;kain
3. (HS 19) : Persiapan sereal, tepung, pati atau susu;Produk pastrycooks
4. (HS 30) : Produk farmasi
5. (HS 62) : Artikel -artikel aksesoris pakaian dan pakaian, tidak dirajut atau dirajut
6. (HS 73) : Artikel besi atau baja
7. (HS 94) : Mebel;tempat tidur, kasur, penyangga kasur, bantal dan perabotan boneka serupa;..
8. (HS 57) : Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya
9. (HS 09) : Kopi, teh, maté, dan rempah -rempah
10. (HS 17) : Gula dan gula gula

Secara global neraca perdagangan untuk seluruh produk barang, kali ini lebih baik karena terjadi peningkatan pada beberapa produk jenis barang. Nilai total neraca perdagangan Indonesia tercatat US$ 21,68 miliar atau naik 703,56%. Dengan kata lain, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan. Tahun sebelumnya neraca perdagangan Indonesia dengan seluruh negara di dunia tercatat US$ -3,59 miliar.