Ekspor non migas Indonesia ke India periode Januari-April 2017 melonjak lebih dari 57 persen menjadi US$ 4,6 miliar atau setara Rp 61,1 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah ini merupakan yang terbesar ketiga setelah ekspor Indonesia ke Tiongkok dan AS setelah menggeser Jepang ke posisi empat sebagai negara tujuan utama ekspor Indonesia.
Ekonomi India yang tumbuh lebih dari enam persen mendorong permintaan impor komoditas andalan Indonesia seperti minyak sawit (CPO), tembaga, batubara, buah-buahan, dan cokelat. Sementara perekonomian Jepang sedang mengalami stagnasi membuat permintaan barang impor dari Indonesia tidak banyak berubah.
Total nilai ekspor non migas Indonesia periode Januari-April 2017 mencapai US$ 48,9 miliar atau setara Rp 650,4 triliun, naik 19,14 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara nilai impor non migas Indonesia periode Januari-April 2017 sebesar US$ 40,34 miliar atau Rp 536,6 triliun, meningkat 7,59 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Alhasil, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus US$ 8,56 miliar setara Rp 113,8 triliun.