Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor gas dari Indonesia mencapai US$ 5,5 miliar pada 2020. Nilainya turun 33,73% dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 8,3 miliar.
Nilai ekspor gas tercatat meningkat sejak 2016 hingga 2018. Namun, angkanya menurun 20,2% pada 2019 dan 33,73% pada 2020.
Sementara, volume ekspor gas meningkat pada 2017, kemudian menurun tiga tahun setelahnya. Tercatat, volume ekspor gas pada 2020 sebesar 18,6 juta ton, lebih rendah 2,6% dari tahun sebelumnya yang mencapai 19,1 juta ton.
Adapun, Singapura menjadi negara tujuan utama ekspor gas Indonesia. Nilai ekspor gas ke negara tersebut mencapai US$ 1,75 miliar dengan volume 6,1 juta ton pada 2020.
Tiongkok berada di posisi kedua dengan nilai ekspor gas mencapai US$ 1,54 miliar pada tahun lalu. Kemudian, nilai ekspor gas ke Jepang dan Korea Selatan masing-masing sebesar US$ 775,4 juta dan US$ 756,3 juta.
Indonesia juga mengekspor gas ke Taiwan dengan nilai US$ 356,8 juta. Ekspor gas ke Malaysia dan Meksiko masing-masing senilai US$ 124,4 juta dan US$ 74,8 juta.
(Baca: Cadangan Gas Alam Indonesia Menyusut sejak 2017)