Impor Bahan Bakar Mineral Indonesia dari Arab Saudi Turun Menjadi US$ 3,32 Miliar

1
Agus Dwi Darmawan 14/08/2025 09:00 WIB
Image Loader
Memuat...
Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Arab Saudi pada 2023
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Indonesia membukukan impor dengan Arab Saudi sebesar US$ 4,07 miliar data per Desember 2023. Nilai turun 25.94% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 5,49 miliar.

Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi, impor dalam 10 tahun terakhir telah berkurang sangat drastis. Terendah impor Indonesia adalah US$ 2,61 miliar dan untuk impor tertinggi di angka US$ 6,52 miliar.

(Baca: Indonesia Paling Banyak Impor Ikan dan Krustasea dari Islandia pada 2023)

Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Arab Saudi, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 59 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.

Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Arab Saudi. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.

  1. Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka
  2. Masuk dalam kode HS 27, Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan zat bitumen dan mineral. Impor produk ini dari Arab Saudi berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor US$ 3,32 miliar. Nilai impor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka; zat bitumen; mineral ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 4,58 miliar.

  3. Bahan kimia organik
  4. Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Bahan kimia organik. Nilai impor dari Arab Saudi pada 2023 tercatat US$ 316,01 juta. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 306,63 juta.

  5. Plastik
  6. Indonesia juga banyak mengimpor Plastik dari Arab Saudi. Nilai impor produk ini US$ 228,16 juta. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 350,16 juta. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor Plastik dari -4 negara. Impor Plastik dari negara ini merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Amerika Serikat, Jerman, Korea, Republik dan Belgia.

  7. Garam
  8. (Baca: Harga Gas Alam Dunia Naik Menuju Level US$2,82 /Mmbtu (Rabu, 13 Agustus 2025))

    Di urutan berikutnya, Indonesia banyak mengimpor Garam dari Arab Saudi. Nilai impor produk ini tercatat US$ 69,13 juta. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 147,12 juta. Impor Garam yang terbesar saat ini masih berasal dari Arab Saudi. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber impor Garam Indonesia adalah Cina, Türkiye, Amerika Serikat, Jerman dan India.

  9. Besi dan baja
  10. Besi dan baja dengan kode HS 72. Indonesia mengimpor senilai US$ 28,98 juta. Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari satu negara. Impor Besi dan baja dari Arab Saudi tercatat merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Besi dan baja adalah Cina, Jerman, Jepang, Indonesia dan Korea, Republik.

Data Stories Terkini
Databoks Premium

Data Populer

Loading...