Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Selasa (17/5/2022) bahwa neraca perdagangan barang Indonesia mencetak rekor surplus tertinggi pada bulan April, seiring dengan lonjakan harga-harga komoditas.
Surplus neraca perdagangan barang Indonesia mencapai US$7,56 miliar pada April 2022. Angka ini melebihi proyeksi ekonom Bank Mandiri yang sebesar US$4,23 miliar.
Secara kumulatif, Indonesia telah membukukan surplus neraca perdagangan sebesar US$16,89 miliar, 2,16 kali lebih tinggi dari yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.
Surplus yang memecahkan rekor ini terjadi di tengah lonjakan harga-harga komoditas, terutama menyusul perang Rusia-Ukraina. Kebijakan larangan ekspor dari beberapa negara, seperti India yang melarang ekspor gandum, juga mendorong harga-harga komoditas meningkat lebih jauh lagi.
Indonesia membukukan surplus yang semakin besar sebagian karena ekspor tumbuh, sementara impor melambat pada bulan April. Secara tahunan, ekspor tumbuh 47,76, lebih cepat dari bulan sebelumnya. Di sisi lain, impor tumbuh 21,97%, lebih lambat dari bulan sebelumnya.
(Baca: Impor Lesu, Surplus Neraca Perdagangan April Cetak Rekor US$ 7,56 M)