Indonesia Paling Banyak Impor Kain Rajutan atau Rajutan dari Sri Lanka pada 2023

1
Agus Dwi Darmawan 18/06/2025 16:25 WIB
Image Loader
Memuat...
Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Sri Lanka pada 2023
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Indonesia membukukan impor dengan Sri Lanka US$ 43,11 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut terlihat turun 14.51% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 50,42 juta.

Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Sri Lanka, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah impor Indonesia adalah US$ 26,63 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 53,35 juta.

(Baca: Inilah Produk yang Banyak Diimpor Indonesia dari Paraguay pada 2023)

Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Sri Lanka, 42 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 50 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.

Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Sri Lanka. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.

  1. Kain rajutan atau rajutan
  2. Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Kain rajutan atau rajutan. Dalam klasifikasi tradmap, Kain rajutan atau rajutan masuk kategori produk HS dengan kode 60.

    Pada 2023, Indonesia tercatat mengimpor sebanyak US$ 15,55 juta. Nilai impor Kain rajutan atau rajutan ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 15.154 ribu.

  3. Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis
  4. (Baca: Indonesia Paling Banyak Impor Mesin dari Meksiko pada 2023)

    Masuk dalam kode HS 84, Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan Bagian. Dari negara ini, Indonesia mengimpor sebanyak US$ 4,15 juta.

  5. aksesoris pakaian dan pakaian, rajutan atau rajutan
  6. Indonesia juga banyak mengimpor aksesoris pakaian dan pakaian, rajutan atau rajutan dari Sri Lanka. Nilai impor produk ini sebanyak US$ 3,32 juta. Jumlah ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 3.207 ribu. Selain Sri Lanka, Indonesia juga mengandalkan impor aksesoris pakaian dan pakaian, rajutan atau rajutan dari Cina, Vietnam, Jerman, Italia dan Türkiye. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari -4 negara lainnya.

  7. aksesoris pakaian dan pakaian, tidak dirajut atau rajutan
  8. Di urutan berikutnya, Indonesia juga mengimpor senilai US$ 3,24 juta aksesoris pakaian dan pakaian, tidak dirajut atau rajutan dari Sri Lanka. Nilai impor produk ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 3.595 ribu. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor aksesoris pakaian dan pakaian, tidak dirajut atau rajutan dari -4 negara. Impor aksesoris pakaian dan pakaian, tidak dirajut atau rajutan dari negara ini merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Italia, Vietnam, Jerman dan Perancis.

  9. Karet
  10. Selain itu Karet dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 40. Indonesia mengimpor sebanyak US$ 2,46 juta. Impor Karet yang terbesar saat ini masih berasal dari Sri Lanka. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber impor Karet Indonesia adalah Cina, Jerman, Thailand, Amerika Serikat dan Jepang.

Data Populer

Loading...