Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2021 Indonesia mengekspor perhiasan dan barang berharga seberat 816,4 ton, meningkat 32,75% dari tahun 2020.
Adapun nilai total ekspornya mencapai US$2,86 miliar, naik 76,05% dari tahun sebelumnya.
Swiss tercatat sebagai pangsa pasar utama untuk ekspor perhiasan dan barang berharga Indonesia, dengan nilai ekspor US$900 juta sepanjang 2021.
Nilai itu porsinya mencapai 34,81% dari nilai total ekspor perhiasan dan barang berharga Indonesia pada tahun tersebut.
Pangsa pasar terbesar berikutnya adalah Amerika Serikat (AS) dengan nilai ekspor US$686,82 juta (26,56%). Diikuti Hong Kong senilai US$282,05 juta (10,98%), dan Uni Emirat Arab US$281,23 juta (10,88%).
Sedangkan jika dilihat berdasarkan volume, maka urutan negara tujuan ekspor terbesarnya adalah sebagai berikut:
- Singapura: 216,1 ton
- Amerika Serikat: 186,1 ton
- Australia: 17,1 ton
- Italia: 16,1 ton
- Swiss: 15,7 ton
- Hongkong: 9,5 ton
- Uni Emirat Arab: 6,1 ton
- Afrika Selatan: 2,0 ton
- India: 0,4 ton
- Lain-lainnya: 3 ton
(Baca: Larangan Ekspor Dicabut, Perdagangan CPO Indonesia Bangkit pada Juni 2022)