Produk Utama yang Diekspor Indonesia ke Angola pada 2023


- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan ekspor dengan Angola senilai US$ 162,94 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut terlihat turun 49.19% dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 320,66 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Angola, ekspor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah ekspor Indonesia adalah US$ 57,71 juta dan untuk ekspor tertinggi di angka US$ 320,66 juta.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Nusa Tenggara Timur Periode 2018-2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diekspor ke Angola, 35 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, ke negara ini terdapat 32 produk utama Indonesia yang diekspor setiap tahun. Dengan kata lain, produk-produk tersebut merupakan andalan ekspor Indonesia ke Angola. Lainnya, sebagian besar produk merupakan ekspor produk yang juga banyak diekspor ke negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diekspor Indonesia ke Angola. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya
- Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan
- besi atau baja
- Kertas dan Paperboard
- Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis
Masuk dalam kode HS 15, Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya merupakan kelompok produk barang ekspor yang dikategorikan bersama dengan Disiapkan lemak yang dapat dimakan dan. Ekspor produk ini ke Angola berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengekspor sebanyak US$ 85,65 juta. Nilai ekspor Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya; Disiapkan lemak yang dapat dimakan; ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 206,03 juta.
Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan dalam kategori produk dengan kode HS 34. Dari negara ini, Indonesia mengekspor sebanyak US$ 41,89 juta.
Di urutan berikutnya, Indonesia juga tercatat banyak mengekspor besi atau baja ke Angola. Nilai ekspor produk ini pada 2023 senilai US$ 12,3 juta. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 24.120 ribu. Ekspor besi atau baja yang terbesar saat ini masih dengan tujuan ke Angola. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber ekspor besi atau baja Indonesia adalah Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Meksiko dan Kanada.
(Baca: Ekspor Lemak dan Minyak Hewan Indonesia ke Senegal Naik Menjadi US$ 162,1 Juta)
Masuk dalam kode HS 48, Kertas dan Paperboard merupakan kelompok produk barang ekspor yang dikategorikan bersama dengan Artikel kertas bubur kertas, kertas atau kertas karton. Indonesia mengekspor senilai US$ 7,99 juta, naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 7.950 ribu. Selain Angola, Indonesia juga mengandalkan ekspor Kertas dan Paperboard ke Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Inggris dan Italia. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengekspor produk ini ke -4 negara lainnya.
Ekspor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis ke negara ini merupakan yang terbesar. Pada 2023, Indonesia tercatat melakukan ekspor sebanyak US$ 3,55 juta. Lima negara lain yang menjadi sumber ekspor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis adalah Amerika Serikat, Cina, Jerman, Inggris dan Meksiko.