Indonesia membukukan ekspor dengan Bangladesh sebesar US$ 1,69 miliar data per Desember 2020. Nilai tersebut semakin jatuh 11,91% dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 1,91 miliar.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Bangladesh, ekspor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah ekspor Indonesia adalah US$ 1,07 miliar dan untuk ekspor tertinggi di angka US$ 1,91 miliar.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diekspor ke Bangladesh, 0,04 ribu produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Kebanyakan produk ekspor ke tempat ini, merupakan ekspor produk yang juga banyak diekspor ke negara lain yang jumlahnya tercatat ada 0,07 ribu produk.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diekspor Indonesia ke Bangladesh. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Lemak dan minyak nabati atau minyak dan produk belahannya
Masuk dalam kode HS 15, Lemak dan minyak nabati atau minyak dan produk belahannya merupakan kelompok produk barang ekspor yang dikategorikan bersama dengan Lemak yang dapat dimakan dan satwa .. Ekspor produk ini ke Bangladesh berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengekspor US$ 705,11 juta. Nilai ekspor Lemak dan minyak nabati atau minyak dan produk belahannya;Lemak yang dapat dimakan;satwa .. ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 713,43 juta.
- Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka
Masuk dalam kode HS 27, Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka merupakan kelompok produk barang ekspor yang dikategorikan bersama dengan zat bitumen dan mineral.. Indonesia mengekspor sebanyak US$ 335,39 juta.
- Serat pokok buatan manusia
Selain itu , Indonesia juga mengekspor sebanyak US$ 104,9 juta Serat pokok buatan manusia ke Bangladesh. Nilai ekspor produk ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 135,02 juta. Tujuan ekspor Indonesia untuk memasarkan produk ini mencapai 104 negara. Ekspor Serat pokok buatan manusia ke Bangladesh tercatat berada di urutan keempat. Negara lain yang masuk lima besar tujuan ekspor adalah Turki, Pakistan, Jepang dan Korea, Republik.
- Garam
Indonesia melakukan ekspor produk ini dengan tujuan ke 52 negara. Ekspor Garam ke negara ini berada di urutan kedua. Pada 2020, Indonesia tercatat melakukan ekspor sebanyak US$ 88.077 ribu. Selain negara tersebut, ekspor terbesar Garam dengan tujuan ke Cina, Singapura, Filipina dan Taipei, Cina.
- Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya
Di urutan berikutnya , Indonesia juga mengekspor sebanyak US$ 87.373 ribu Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya ke Bangladesh. Nilai ekspor produk ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 150,44 juta. Selain Bangladesh, Indonesia juga mengandalkan ekspor Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya ke Cina, Korea, Republik, India dan Uni Emirat Arab. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengekspor produk ini ke 28 negara lainnya.