Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total volume impor gas Indonesia mencapai 6,24 juta ton pada 2021. Angka tersebut naik tipis 1,07% dari tahun sebelumnya, sekaligus menjadi yang terbesar dalam 5 tahun terakhir.
Pada 2021 Indonesia mengimpor gas dari Amerika Serikat (AS) seberat 3,78 juta ton. Angka tersebut porsinya melebihi separuh (58,93%) dari total impor gas nasional sepanjang tahun lalu.
(Baca: Neraca Perdagangan Migas Indonesia Selalu Defisit dalam 7 Tahun Terakhir)
Impor gas terbesar berikutnya dari Uni Emirat Arab dengan volume mencapai 1,23 juta ton (19,16%). Diikuti dari Arab Saudi dengan volume seberat 406,2 ribu ton (6,33%), kemudian dari Qatar 369,5 ribu ton (5,75 %), dan dari Australia 181,1 ribu ton (2,82%).
Ada pula 141,4 ribu ton (2,2%) impor gas Indonesia yang berasal dari Kuwait. Terdapat 93 ribu ton (1,45%) dari bahrain, sebanyak 85,5 ribu ton (1,33%) dari Singapura, serta dari Angola dan Nigeria masing-masing seberat 44,9 ribu ton (0,7%) dan 44 ribu ton (0,69%).
Sedangkan impor gas dari gabungan negara-negara lainnya mencapai 41,4 ribu ton (0,64%).
Selain impor, Indonesia juga mengekspor gas ke beberapa negara. Volume ekspor gas Indonesia mencapai 17,69 juta ton sepanjang tahun lalu.
(Baca: Nilai Ekspor Gas Indonesia Naik 38,6% pada 2021)