Tiongkok merupakan negara tujuan utama ekspor nikel Indonesia sepanjang periode Januari-November 2022.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) volume ekspor nikel Indonesia ke Tiongkok mencapai 581,66 juta ton sepanjang periode Januari-November 2022. Angka tersebut melonjak 1.077,06% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Demikian pula dengan nilai ekspor nikel nasional ke Negeri Tirai Bambu mencapai US$3,87 miliar atau setara Rp60,1 triliun (kurs Rp15.500 per dolar AS) sepanjang periode Januari-November 2022. Nilai tersebut melonjak 2.109,85% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai ekspor nikel Indonesia ke Negeri Panda tersebut mencapai 74,29% dari total ekspor Indonesia yang mencapai US$5,22 miliar dalam 11 bulan pertama tahun lalu. Porsi tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan dengan ke negara lainnya.
Negara tujuan utama ekspor Nikel Indonesia lainnya adalah Jepang, yakni mencapai US$1,1 miliar (21,09%). Diikuti Korea Selatan US$106,94 juta, Malaysia US$70,67 juta, dan Norwegia US$61,87 juta.
Setelahnya Singapura dengan nilai mencapai US$1,08 juta, India US$579,87 ribu, Hong Kong US$78,87 ribu, serta Brasil dan Amerika Serikat masing-masing senilai US$14,67 ribu dan US$5,6 ribu. Adapun nilai ekspor nikel Indonesia ke negara lainnya mencapai US$4,8 ribu.
Pemerintah Indonesia telah memberlakukan pelarangan ekspor biji nikel sejak Januari 2020 yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri ESDM No.11 Tahun 2019.
Penghentian tersebut bertujuan untuk menghidupkan hilirisasi industri untuk memberi nilai tambah ekonomi di dalam negeri. Dengan adanya hilirisasi smelter biji nikel di dalam negeri, nilai ekspor komoditas andalan Indonesia tersebut melonjak lebih dari 400% dalam 11 bulan pertama 2022.
Berikut ini volume ekspor Nikel Indonesia ke 10 negara tujuan utama (Jan-Nov 2022):
- Tiongkok: 581.663,70 ton
- Jepang: 71.249,99 ton
- Korea Selatan: 19.441,78 ton
- Malaysia: 10.671,50 ton
- Norwegia: 4.993,12 ton
- Singapura: 134,05 ton
- India: 216,70 ton
- Hong Kong: 4,95 ton
- Brasil: 0,01 ton
- Amerika Serikat: 0,09 ton
(Baca: Kalah Gugatan di WTO, Ini Ekspor Nikel Indonesia 5 Tahun Terakhir)